• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Relasi dengan keluarga (ANAMNESA)

 

S adalah seorang laki-laki berusia 25 tahun. Lulusan perhotelan NHI, anak ketiga dari tiga bersaudara. S mempunyai seorang kakak laki-laki dan seorang kakak perempuan. S seorang duda dengan mempunyai satu anak perempuan berusia 5 tahun. Namun bercerai lima tahun yang lalu.
Ayah, 66 tahun, Islam, TNI Penasihat Kepresidenan. Sekarang ayah S tidak tinggal bersama S dan keluarganya semenjak ayah S di pindah tugaskan ke Jakarta dan kemudian bercerai sembilan tahun yang lalu. Ayah S sekarang sudah mempunyai keluarga lagi di Jakarta dan mempunyai satu anak perempuan. Ayah S masih memenuhi kebutuhan keluarga namun hanya kebutuhan dari ketiga anak-anaknya tidak seperti dulu lagi sebelum bercerai. Peraturan di rumah yang buat adalah ibu. Kegiatan yang S lakukan memang harus ada persetujuan dari kedua orang tuanya namun tetap keputusan di tangan S. Jika S membuat kesalahan S tidak pernah dihukum secara fisik, namun hanya diberikan dukungan dan nasehat, tidak marahi yang sampai meledak-ledak. Ayah bersikap konsisten hanya terhadap pendidikan dari ketiga anak-anaknya. Ayah sangat peduli terhadap pendidikan dari ketiga anak-anaknya. Ayah S selalu memberikan hadiah apabila S berbuat baik atau berbuat kesalahan sekalipun, berbuat baik contohnya apabila S dapat masuk SMP favorit S akan dibelikan motor dan akhirnya S dapat masuk SMPN 13 Bandung. Kesalahan yang S buat adalah menghamili perempuan saat S masih SMA, namun kesalahan yang S buat malah diberikan hadiah berupa mobil agar S bisa bertangguang jawab. Kesan S terhadap ayahnya adalah ayah yang konsisten dikatakan konsisten kata S seperti kuliah, S mengambil kuliah yang S tempuh harus dapat bertanggung jawab dan ayah juga orang yang tegas.
Ibu, 61 tahun, Islam, Dokter Spesialis Mata. S sekarang tidak tinggal bersama ibu dan kedua saudaranya dirumah melainkan tinggal di kos-kosan, karena S merasa selalu bertengkar dengan ibunya. Ibu S bekerja karena untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga dan juga sudah profesinya sebagai dokter spesialis mata. Ibu S pulang kerja pada sore hari karena pada pagi hari ibu S bekerja di RS Cibabat kemudian dilanjutkan pada siang harinya di RS Rajawali kedua-duanya sebagai Dokter Spesialis Mata. Ibu S melakukan kewajibannya sebagai seorang ibu dengan baik. Ibu S aktif mengikuti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan pengajian tetangga. Kegiatan tersebut tidak menyita waktu ibu S dalam keluarga. Jika S melakukan kesalahan, ibu S tidak pernah menghukum secara fisik sama dengan ayah. Hanya menasehati dan mengarahkan S. Ibu S juga sangat peduli akan pendidikan dari anak-anaknya. Ibu S tidak pernah memberikan hadiah apabila S berkelakuan baik ataupun berkelakuan tidak baik. Bagi S, ibunya adalah seorang ibu yang sabar, berpendidikan, berwawasan luas, baik walaupun sedikit cerewet dan bawel.
Sewaktu sebelum kedua orang tuanya bercerai, keluarga S melakukan kegiatan bersama  seperti pergi memancing dan jalan-jalan rekreasi ke gunung. Menurut S hubungan kedua orang tuanya disharmonis. Dikatakan disharmonis karena tidak adanya saling komunikasi diantara keduanya.
S merasa sangat dekat dengan kedua orang tuanya, namun S merasa paling dekat dengan ayahnya. Kedua orang tua S juga memberikan batasan dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis. Apabila S ingin main keluar dari rumah harus ada tujuan yang jelas.
S merasa hubungan S dengan kakak-kakaknya dekat, namun dekatnya hanya sebatas pembicaraan saja. S suka berselisih pendapat dengan kakak-kakaknya namun tidak ada yang saling mengalah satu sama lain.

Riwayat pendidikan
S masuk SD 7 tahun, S tidak pernah tinggal kelas selama S menempuh pendidikan dari SD sampai SMA. Waktu SMA, S masuk IPS. Orang tua S dalam pendidikan hanya mengarahkan. Pada tahun 2005 S menempuh pendidikan S1 hukum di salah satu Universitas Swasta di Bandung orang tua S menyuruh S masuk di jurusan HUKUM kemudian pindah lagi ke jurusan FIKOM pada tahun 2006 masih dalam satu universitas. Pada akhirnya dengan keinginan sendiri S masuk di jurusan perhotelan NHI D2 pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2009.

Kehidupan emosi dan afeksi
S merasa dirinya tidak terlalu emosional malah lebih cenderung dipendam sendiri sehingga S sakit hati sendiri. Menurut teman-temannya S orang yang ceplas-ceplos, kalau berbicara spontan, egois, tidak pernah terlihat marah-marah, orang yang menyenangkan, namun tidak bertanggung jawab dan tidak dewasa.

Ambisi, dorongan dan relasi sosial
S merasa orang yang penuh dengan ambisi. S senang dengan keramaian dan kehidupan berorganisasi. Apabila S sedih pada saat S sedang patah hati, S merasa menjadi patah semangat dan berputus asa. Jika memasuki situasi baru, S termasuk orang yang langsung terbuka. Pada lingkungan baru, S juga sangat cepat dalam bersosialisasi. S juga mempunyai banyak sahabat.


Relasi dengan keluarga (ANAMNESA) 4.5 5 Unknown relasi individu dengan keluarga relasi keluarga relasi dengan keluarga relasi anggota keluarga relasi antar keluarga relasi dalam keluarga relasi dalam keluarga kristen anamnesa ibu hamil anamnesa ibu nifas anamnesa dan pemeriksaan fisik anamnesa ibu bersalin anamnesa tb paru anamnesa hipertensi anamnesis demam anamnesa artinya anamnesa pada ibu nifas anamnesa pasien stroke anamnesa adalah anamnesa ibu hamil anamnesa ibu nifas anamnesa dan pemeriksaan fisik anamnesa ibu bersalin anamnesa tb paru anamnesa hipertensi anamnesis demam anamnesa artinya anamnesa pada ibu nifas anamnesa adalah anamnesa artinya anamnesa anc anamnesa asma anamnesa apendisitis anamnesa abortus anamnesa asma bronkial anamnesis anemia anamnesa adalah pdf anamnesa anak anamnesis batu ginjal anamnesis batuk anamnesa bph anamnesa bahasa inggris anamnesa bbl anamnesa bayi baru lahir anamnesa bumil anamnesis batuk darah anamnesa bronkitis anamnesa batu ginjal anamnesa calon akseptor iud anamnesa cedera kepala anamnesa ckd anamnesa chf anamnesa ca colon anamnesa ca prostat anamnesa ca mamae anamnesa ca mammae anamnesis ca paru contoh anamnesa anamnesa dan pemeriksaan fisik anamnesis demam anamnesa dbd anamnesis dispepsia anamnesa dm anamnesis diabetes melitus anamnesa diare anamnesa diabetes melitus anamnesa dan pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler anamnesa dan pemeriksaan ginekologi anamnesa efusi pleura anamnesa epilepsi anamnesa emboli paru anamnesa kehamilan ektopik anamnesa pasien epilepsi anamnesis fisik anamnesa fraktur anamnesis faringitis anamnesa fibroadenoma mammae anamnesa fisioterapi anamnesa fraktur femur anamnesa fimosis anamnesa filariasis format anamnesa fungsi anamnesa anamnesa gastritis anamnesis gangguan sistem kardiovaskuler anamnesa gigi anamnesa ginekologi anamnesa gizi anamnesa gagal jantung anamnesa gizi buruk anamnesis glaukoma anamnesa gejala kardinal diabetes melitus anamnesa gagal ginjal kronik anamnesa hipertensi anamnesa hepatitis anamnesa hipertiroid anamnesa holistik anamnesa hernia anamnesa hiv anamnesa hiv aids anamnesis hemofilia anamnesa hepatitis b anamnesa hernia inguinalis anamnesa ibu hamil anamnesa ibu nifas anamnesa ibu bersalin anamnesa ibu hamil trimester 3 anamnesa ibu post partum anamnesa ibu hamil kunjungan awal anamnesa itu apa anamnesa ibu hamil kunjungan pertama anamnesis ispa anamnesa iritasi pulpa anamnesa jantung anamnesis jiwa anamnesa jantung koroner jenis anamnesa jurnal anamnesis anamnesa gagal jantung anamnesis penyakit jantung koroner anamnesa pasien jiwa anamnesa pasien jantung anamnesis gangguan jiwa anamnesa katarak anamnesis kehamilan anamnesis kejang anamnesa keperawatan anamnesa kebidanan anamnesa kejang demam anamnesa kedokteran gigi anamnesa kb anamnesa konjungtivitis anamnesis kulit S adalah seorang laki-laki berusia 25 tahun. Lulusan perhotelan NHI, anak ketiga dari tiga bersaudara. S mempunyai seorang kakak laki-la...


No comments:

Post a Comment

J-Theme