Dosen :............................................
Makalah ini
Diajukan untuk memenuhi
Tugas Mata Pelajaran Jaringan Komputer
Febrian Bayu Panglipuringtyas
Teknik Informatika X TKJ 1
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 2016
KATA PENGANTAR
Dengan kesempatan ini penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya baik bentuk, isi maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka serta sangat diharapkan.Semoga kehadiran makalah ini memenuhi sasarannya.
Lampung, 18 SEPTEMBER 2016
Penulis
Febrian Bayu Panlipuringtyas
Penulis
Febrian Bayu Panlipuringtyas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPENDAHULUAN
Komunikasi data merupakan Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data,dalam sebuah komunikasi, dikenal adanya kualitas komuniasi yang mempengaruhi sampai atau tidaknya sebuah data atau informasi kepada tujuan. tidak lepas dari kebutuhan akan perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam merencanakan perangkat lunak khususnya, diperlukan sebuah standar agar sistem yang dihasilkan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan mengingat jenis perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan sangat beragam. Selain itu, dalam membuat perangkat lunak perlu pendefinisian fungsi yang jelas agar perangkat lunak yang dibuat memiliki fleksibilitas khususnya dalam hal pengembangan, untuk itulah, model standar OSI disusun dalam bentuk lapisan-lapisan agar lebih mudah dalam merealisasikannya.
Model referensi OSI mendefinisikan protokol komunikasi dalam bentuk 7 (tujuh) lapisan, dimulai dari lapisan fisik sebagai lapisan paling bawah dan dekat dengan perangkat keras komunikasi data yang digunakan, sampai dengan lapisan aplikasi pada lapisan paling atas yang berkaitan langsung dengan user.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan adalah :
- Menjelaskan apa yang dimaksud dengan network layer.
- Apa saja yang berhubungan dengan network layer.
- Bagian-bangian dari networki layer.
Tujuan dari penyusunan mkalah ini untuk mengetahui tentang lapisan osi lebih mendalam lagi terutama pada lapisan ketiga osi yaitu lapisan network layer.
1.4. Batasan masalah
Karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis maka ruang lingkup dari permaslahn ini hanya membahas mengenai pengertian dan hal-hal yang berhubungan dengn network layer tersebut dan apa saja bagian-bagian dari network layer yaitu lapisan ketiga dari lapisan osi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Lapisan JaringanPEMBAHASAN
Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan ( routing ). Terhadap paket-paket melalui jaringan. Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua nodedi dalamsebuah jaringan. Mentransfer data, membu3at dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi. Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan jugamelakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama)dan lapisandata-link (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam lapisan ini.
2.2. Fungsi-fungsi Network Layer
Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:
fungsi utama:
- path determination: menentukan rute yang ditempuh paket dari sumber ketujuan ( Routing algorithms)
- switching: memindahkan paket dari input router ke output router beberapa arsitektur jaringan mensyaratkan router call setup sepanjang jalur sebleum data dialirkan.
Network layer juga berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internet working dengan menggunakan router dan switch layer-3.2.
Mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi logical address seperti IP Adreses bagaimana menuruskan / routing (olehrouter ) untuk siapa pengiriman paket data.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.
2.3. Address Layer Network
Pada layer Data Link, address mengidentifikasikan masing-masing piranti fisik.Jika anda faham dengan NIC adapter pada komputer , NIC mempunyai address MACyang unik. Akan tetapi mengidentifikasikan address fisik tersebut belumlah cukup untuk bisa melakukan komunikasi dan melakukan routing antar-jaringan.Kemampuan untuk melakukan routing antar jaringan tergantung identifikasi jaringan-jaringan.
Hal ini bisa dilakukan dengan addressing jaringan, disebut juga logical addresses untuk membedakan mereka dari address fisik yang dipakai pada layer Data Link. Logical addresses meng-identifikasikan kedua segmen address jaringan, dan address piranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai address fisik juga.Address jaringan secara tipical berisi dua komponen: sebuah address segmen jaringan, dan sebuah address logical piranti ± keduanya digunakan untuk mengarahkan (route) messages.
Addressing Layer Network Berikut ini mengilustrasikan bagaimana sebuah komputer A pada jaringan AAingin mengirim pesan kepada komputer D pada jaringan CC.
- Pertama-tama paket sampai pada layer Network pada komputer A. Piranti komputer tersebut menambahkan address tujuan (piranti D pada jaringan CC). Piranti ini jugamenambahkan address asal (piranti A dan jaringan AA)sehingga piranti penerimadapat membalas seperlunya. Sekarang paket pesan berisi D|CC|A|AA (yaitu address tujuan dan address asal).
- Pada layer Data Link piranti ini menambahkan address pirantinya sendiri (30)dan juga address piranti pada hop berikutnya (40). Sekarang paket berisi30|40|D|CC|A|AA
- Paket sampai pada router B dan router B memeriksa address Data Link tujuan pada paket tersebut dan ternyata ditujukan pada nya, maka router B tersebut melepasaddress Data Link layer. Kemudian router B ini memeriksa address Network layer tujuan. Ternyata address network layer ini tidak berada pada jaringan router B.
- Kemudian router memaket ulang address layer Data Link tujuan dan juga addressPiranti dirinya sendiri (40)dan juga address piranti pada hop router C berikutnya(50).
- Komputer D menerima paket dan menghapus address layer Data Link, addressaslinya A|AA dan address tujuan D|CC tersimpan di layer Network. sampailah datayang dikirim dari komputer A ke komputer D.Point-2 berikut perlu dipahami mengenai bagaimana paket berjalan menujuaddress tujuan melintasi suatu rute antar-jaringan.
2.4. Protocol Routing
Protocol layer Network adalah proses software yang melakukan fungsi routingantar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol layer Network sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain. Suatu protocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan berbagi informasirouting antar-jaringan, dan membuat keputusan tentang jalur mana yang akandipakai.
Protocol routing meliputi yang berikut:
- Routing Information protocols (RIP)
- Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)
- Open shortest path first (OSPF)
- Netware link service protocol (NLSP)
Suatu routed protocol adalah suatu protocol upper-layer yang dapat dilewatkan antar- jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi address layer Network. Protocol-2 yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol-2yang meliputi: IP;IPX; AppleTalk; dan juga DECNet.Protocol yang Tidak dapat dilewatkan (Non-routable protocols)Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan, yang merupakan protocol-2yang tidak bisa dilewatkan yang mana:
- Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address-2 logical.2. Menggunakan Static ± route-2 yang sudah didefinisikan yang tidak bisa diubah.Sbagai contoh:1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)
- NetBEUI (NetBIOS Extended user interface3. LAT (Local Area Transport)
Disamping routing, fungsi lain dari layer Network ini adalah Switching
- Kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada satu port dari satu jaringan dan mengirim nya keluar port yang lain pada jaringan lainnya.
- Memindahkan data antara jaringan terhubung untuk mencapai tujuan akhir Ada dua metoda bagaimana paket berjalan melalui suatu jaringan yang kompleks,switching circuits, dan paket switching.
- Jalur ditentukan dari start ke finish.
- Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya komunikasi
- Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan technology yang sama yangdigunakan sebagai jaringan telpon.
- Semua paket mengambil jalur yang sama
- Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka tutup setiap saat.
- Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar piranti.
- Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.
- Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai mengirim data
- Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk setiap sessi
- Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda
- Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat bersamaan
- Menggunakan suatu virtual circuit permanent (PVC)antar piranti
Network layer, atau OSI layer 3, menyediakan layanan untuk tukar data melewati jaringan antar end device yang teridentifikasi. Agar transport end-to-end inidapat terwujud, Layer 3 menggunakan 4 proses umum:
- Addressing-Encapsulation-Routing-Decapsulation
- Encapsulation Kedua, layer Network harus menyediakan enkapsulasi. Tidak selalu harus device-device yang harus diidentifikasi dengan alamat, the individual pieces´ layer Network PDU juga harus berisi alamat ini. Selama proses enkapsulasi berlangsung,layer 3 menerima PDU dari layer 4, dan menambahkan header layer 3 atau (sebuah) label untuk membuat PDU layer 3. Pada saat menunjuk ke layer Network, kitakatakan ini adalah paket PDU. Pada saat paket itu dibuat, harus ada header daninformasi lainnya, alamat dari host yang ingin dikirim. Alamat ini merujuk sebagaialamat tujuan. Header layer 3 juga berisi alamat dari host yang aslinya (asalnya).
- Routing Kemudian layer Network harus menyediakan layanan untuk mengirim langsung paket-paket ini ke host tujuan. Sumber dan tujuan host tidak selalu tersambung padanetwork yang sama. Bahkan, paket tersebut mungkin saja harus berjalan melewatinetwork-network yang berbeda (lainnya).
- Decapsulation Yang terakhir, paket tersebut sampai pada host tujuan dan proses(berlangsung) padalayer 3. Host ³examine´ alamat tujuan untuk memverifikasi bahwa paket tersebutdialamatkan ke device itu. Jika alamatnya benar, paket itu akan di-decapsulasi olehlayer Network dan PDU Layer 4 berisi paket yang ³passed up to the appropriateservice at Transport layer´ Tidak seperti layer Transport (OSI Layer 4) yang mengatur transport data antara proses yang berjalan pada setiap ³end host´, protokol layer Network menspesifikasikan struktur paket dan proses yang digunakan untuk membawa datadari satu host ke host yang lain. Mengoperasikan tanpa disertai pembawa aplikasidata di setiap paket ³membolehkan´ setiap paket untuk banyak tipe komunikasiantara banyak host
Pengertian Internet Working ??
Internetworking adalah praktek menghubungkan jaringan komputer dengan jaringan lain melalui penggunaan gateway yang menyediakan metode umum dari routing informasi paket antara jaringan. The resulting system of interconnected networks is called an internetwork , or simply an internet . Sistem yang dihasilkan dari jaringan inter koneksi disebut internetwork, atau hanya internet.
Saat ini dengan perkembangan perangkat IT terutama dibidang Networking telah menjadikan kebutuhan akan infrastruktur sangat tinggi yang membuat para vendor berlomba untuk membuat solusi terintegrasi. Tetapi tidak semua solusi yang diberikan atau ditawarkan oleh vendor sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena strategi bisnis perusahaan akan berbeda – beda sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Dahulu pada saat IT menjadi booming dan “anak emas” diperusahaan, penggunaan dana yang unlimited sangat mudah dianggarkan, namun saat ini dengan semakin jenuhnya akan solusi yang diberikan oleh IT ditambah dengan efek dari krisi global, banyak perusahaan mulai “menarik ikat pinggang” untuk belanja produk IT. Pemahanan ini sangat lumrah karena solusi IT dan dampak yang ada sangat susah untuk dituangkan dalam bentuk angka-angka keuntungan diatas kertas.
Karena itu perlu adanya pedoman bagi para praktisi / newbie freshgraduate/ peneliti untuk membuat pedoman dan langkah-langkah dalam perancangan interkoneksi dan komunikasi.Namun dalam pengembangan jaringan akan mendapatkan tantangan tersendiri, langkah pertama adalah harus mengerti tentang internetworking requirement kita, karena unsur reliability dan internetworking harus tercapai.
Ketika dua atau lebih jaringan bergabung dalam sebuah aplikasi, biasanya kita sebut ragam kerja antar sistem seperti ini sebagai sebauh internetworking. Penggunaaan istilah internetwork (atau juga internet) mengacu pada perpaduan jaringan, misalnya LAN- WAN-LAN, yang digunakan. Masing-masing jaringan (LAN atau WAN) yang terlibat dalam internetwork disebut sebagai subnetwork atau subnet.
Piranti yang digunakan untuk menghubungkan antara dua jaringan, meminjam istilah ISO, disebut sebagai intermmediate system (IS) atau sebuah internetworking unit (IWU). Selanjutnya apabila fungsi utama dari sebuah intermmediate system adalah melakukan routing, maka piranti dimaksud disebut sebagai router, sedangkan apabila tugas piranti adalah menghubungkan antara dua tipe jaringan, maka disebut sebagai gateway.
Sebuah protocol converter adalah sebuah IS yang menghubungkan dua jaringan yang bekerja dengan susunan protokol yang sangat berlainan, misalnya menghubungkan antara sebuah susunan protokol standar ISO dengan susunan protokol khusus dari vendor dengan susunan tertentu. Protocol converter dapat digambarkan seperti berikut ini :
Di sini Dalam model osi terdiri dari 7 lapisan layer, Dan TCP/IP Terdiri Dari 4 Lapisan Layer. Kenapa?? Dari gambar, dapat dilihat beberapa perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer yang aku simpulkan menjadi 5 buah perbedaan.
- OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
- 3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
- Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
- Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
- TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
- Network Access Layer
- Internet Layer
- Transport Layer
- Application Layer
2.7.1. Network Access Layer
Adalah lapisan yang bertanggung jawab dalam memberikan layanan pengiriman data pada jaringan. layer paling bawah itu fungsinya dalam komunikasi sebagai tempat keluar masuknya data,juga mendefenisikan bagaimana sih caranya si komputer pengirim mengirim data dan bagaimana caranya si komputer penerima menerima data.
Berikut ini adalah contoh dari beberapa protocol yang bekerja pada layer ini :
- Protokol Ethernet untuk jaringan Ethernet
- Protokol Token Ring untuk jaringan yang menggunakan Token Ring.
- Protokol PPP (Point to Point Protokol)
Dan protocol ini banyak digunakan pada wide area network (WAN). Ada banyak protokol jaringan termasuk frame Point to Point protocol yang bekerja bersamaan untuk mengirim dan menerima data pada jaringan. Paket-paket data yang dikirim dan diterima pada jaringan disebut frame. Point to Point Protocol biasanya mengikuti format standar untuk semua frame yang mengirim atau menerima.
2.7.2. Internet Layer
Adalah layer bertanggungjawab dalam melakukan pengalamatan dan routing paket. Beberapa protokol yang bekerja pada layer ini :
- IP (Internet Protocol) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan. IP identitas dari sebuah perangkat computer dalam pengeiriman data. protokol di internet yang mengurusi masalah pengalamatan dan mengatur pengiriman paket data hingga sampai ke alamat yang benar. (misalnya mw krim data ke komputer A, tanpa kita mengetahui alamat IP dari komputer A maka data tersebut tak akan bisa di kirim.
- ARP (Address Resolution Protocol) adalah protokol yang bertanggung jawab untuk menentukan MAC Address(Alamat Media Access Control) ketika alamat IP diketahui.
Jika Tidak, pada kondisi aktif host A harus mengakses ke MAC host B melalui Protokol ARP. Dalam kondisi perumpamaan , host A seperti menanyakan/ memeriksa ke host dari komputer lain didalam LAN tentang Informasi Host B yg mungkin ada tercatat pada Cache mereka. (Seperti Bertanya sebagai berikut “ Hallo, siapa 192.168.0.2? Disini 192.168.0.1. MAC gue adalah AA-AA-AA-AA-AA-AA.” “Berapa MAC kamu? Harap beritahukan ke Gue” ) Contoh ini adalah bentuk ARP, seperti saat menggunakan Net Meeting. Jika Balasan / Accept dilakukan oleh Host B, saat itu fungsi ARP Terjadi.
- RARP (Reverse Address Resolution Protokol) protokol yang bertanggung jawab untuk menentukan alamat IP ketika MAC Address diketahui.
- ICMP (Internet Control Message Protokol) adalah protokol yang berfungsi memberi informasi apabila ada kerusakan dalam proses pengiriman data.
2.7.3. Arsitektur Internetworking
Arsitektur internetwork diperlihatkan pada gambar berikut ini. Gambar 4.15 memperlihatkan dua contoh dari tipe jaringan tunggal. Yang pertama (gambar 4.15a) adalah site-wide LAN yang menggabungkan LAN satu gedung atau perkantoran yang terhubung lewat sebuah jaringan backbone. Untuk menggabungkan LAN dengan tipe yang sama menggunakan piranti bridge sedangkan untuk jaringan yang bertipe beda menggunakan router.
Contoh yang kedua (gambar 4.15b) adalah sebuah WAN tunggal, seperti jaringan X.25. Pada kasus ini, setiap pertukaran paket (DCE/PSE) melayani set DCE sendiri, yang secara langsung lewat sebuah PAD, dan tiap PSE terinterkoneksi oleh jaringan switching dengan topologi mesh.
Gambar 4.15. Arsitektur internetwork
2.7.4. Network Service
Pada sebuah LAN, Alamat sublayer MAC digunakan untuk mengidentifikasi ES (stasiun / DTE), dengan menggunakan untuk membentuk rute bagi frame antar sistem. Selebihnya, karena tunda transit yang pendek dan laju kesalahan bit yang kecil pada LAN, sebuah protokol jaringan tak terhubung sederhana biasanya digunakan. Artinya, kebanyakan LAN berbasis jaringan connectionless network access (CLNS)
Berbeda dengan LAN, alamat-alamat lapisan link pada kebanyakan WAN lapisan network digunakan untuk mengidentifikasi ED dan membentuk rute bagi paket didalam suatu jaringan. Karena WAN mempunyai transit yang panjang dan rentan terhadap munculnya error, maka protokol yang berorientasi hubungan (koneksi) lebih tepat untuk digunakan. Artinya, kebanyakan WAN menggunakan connection-oriented network service (CONS)
Gambar 4.17 Skema pelayanan jaringan internet
2.7.5. Pengalamatan
Alamat Network Service Access Point (NSAP) dipakai untuk mengidentifikasi sebuah NS_user dalam suatu end system (ES) adalah sebagai alamat network-wide unik yang membuat user teridentifikasi secara unik dalam keseluruhan jaringan.
Dalam sebuah LAN atau WAN, alamat NSAP harus unik (dengan suatu batasan) di dalam domain pengalamatan jaringan tunggal. Alamat NSAP dari NS_user dibangun dari alamat point of attachtment (PA) yang digabung dengan LSAP (link) dan selector alamat interlayer NSAP (network) dalam sistem.
Gambar 4.18 Hubungan antara alamat NSAP dan NPA
Untuk sebuah internet yang terbentuk dari beberapa jaringan dengan
tipe yang berlainan, sebgai contoh LAN dengan X.25 WAN, mempunyai
fornmat (susunan) dan sintaks yang berbeda dengan alamat PA dari end
system atau ES (dalam hal ini juga IS). Apabila terdapat beberapa
jaringan yang terhubung, maka alamat network point of attatchment (NPA)
tidak bisa digunakan sebagai dasar alamat NSAP dari NS_user. Untuk
pembentukan sebuah open system internetworking environment (OSIE), maka
NSAP dengan susunan yang berbeda harus digunakan untk mengidentifkasi
NS_user. Pengalamatan baru ini bersifat independen dari alamat NPA.Hubungan antara alamat NSAP dan NPA ditunjukkan pada gambar 4.18.
Terlihat bahwa terdapat dua alamat yang sama sekali berbeda untuk masing-masing ESyang terhubung ke internet yaitu NPA dan NSAP. Almat NPA memungkinkan sistem melakukan pengiriman dan penerimaan NPDU dilingkungan lokal, sedangkan alamat NSAP berlaku untuk identifikasi NS_user dalam sebuah jaringan yang lebih luas (internetwide atau keseluruhan OSIE). Apabila sebuah IS terhubung ke lebih dari sebuah jaringan, ia harus memiliki alamat sesuai dengan NPA untuk masing-masing jaringan yang dimasukinya.
2.7.6. Susunan Lapisan Network
Aturan dari lapisan jaringan untk tiap-tiap End System adalah untuk membentuk hubungan end to end. Bisa jadi hubgunan ini berbentuk CON atau CLNS. Dalam kedua bentuk tersebut, NS_user akan berhubungan tidak peduli berapa banyak tipe jaingan yang terlibat. Untuk itu diperlukan router.
Untuk mencapai tujuan interkloneksi yang demikian ini, maka sesuai model referensi OSI, lapisan network tiap-tiap ES dan IS tidak hanya terdiri dari sebuah protokol tetapi paling tidak tiga (sublayer) protokol. Masing-=masing protokol ini akan membentuk aturan yang lengkap dalam sistem pelayanan antar lapisan jaringan. Dalm terminologi ISO, masing-masing jaringan yang membangun internet yang dikenal sebagai subnet, memliki tiga protokol penting yaitu :
- 1. Subnetwork independent convergence Protocol (SNICP)
- 2. Subnetwork dependent convergence protocol (SNDCP)
- 3. Subnetwork dependent access protocol (SNDAP)
Gambar 4.19(a). Tiga buah protokol dalam NL
Gambar 4.19(b). Struktur IS
Beragam WAN tipe X.25 dapat diinterkoneksikan dengan gateway berbasis X.75. Penggunaan sebuah standar yang mespesifikasikan operasi protokol lapisan paket X.25 dalam LAN berarti sebuah pendekatan internetworking dengan mengadopsi X.25 sebagai sebuah protokol internetwide yang pada akhirnya dapat bekerja dalam modus connection-oriented atau mode pseudoconnectionless. Pemecahan ini menarik karena fungsi-fungsi internetworking terkurangi. Kerugian pendekatan ini adalah munculnya overhead pada paket X.25 menjadi tinggi dan throughput paket untuk jaringan ini menjadi rendah.
Pemecahan tersebut mengadopsi ISO berdasar pada pelayanan internet connectionless (connectionles internet service) dan sebuah associated connectionless SNICP. SNICP didefinisikan dalam ISO 8475. Pendekatan ini dikembangkan oleh US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Internet yang dibangun pada awalnya diberi nama ARPANET, yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan komputer dengan beberapa situs penelitian dan situs universitas.
Gambar 4.20 Skema IP internetwide
Protokol internet hanyalah sebuah protokol yang berasosiasi dengan deretan protokol lengkap (stack) yang digunakan galam internet. Deretan protokol yang lengkap ini dikenal dengan istilah TCP/IP, meliputi protokol aplikasi dan protokol transport. Dua protokol yang menarik untuk dikaji adalah jenis protokol Internet Protocol atau dikenal sebagai IP dan ISO Internet Protocol atau dikenal sebagai ISO-IP atau ISO CLNP. Secara umum pendekatan dua protokol ini dapat digambarkan pada gambar 4.20.
Internet Protocol merupakan protokol internetwide yang dapat menghubungkan dua entitas protokol transport yang berada pada ES atau host yang berbeda agar dapat saling menukarkan unit-unit pesan (NSDU). Protokol jenis ini sangat luas digunakan untuk internet jenis komersial maupun riset.
Jenis yang kedua yaitu ISO-IP atau ISO CLNP menggunakan acuan internetwide, connectionless dan subnetwork-independent convergence protocol. Protokol ini didefinisikan secara lengkap di ISO 8473. Dalam sebuah protokol internetworking yang lengkap, terdapat dua subnet yaitu inactive network protocol dan nonsegmenting protocol. Model protokol jaringan modus connectionless biasanya digunakan dalam LAN dan dginakankan untuk aplikasi-aplikasi jaringan tunggal (dalam hal ini sumber dan tujuan tergabung dalam sebuah jaringan.
Sedangkan protokol nonsegmenting (dalam terminologi IP disebut nonfragmenting) digunakan dalam internet yang mengandung subnet dengan ukuran paket maksimum yang tidak boleh lebih dari yang dibutuhkan oleh NS_user untuk mentransfer data.
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULANPENUTUP
Kami mengambil kesimpulan bahwa network layer merupakan lapisan pendukung dari lapisan yang lain ,lapisan ini mentrsfer paket data kelamat ip lainnaya dan Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke network.
No comments:
Post a Comment